Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar dengan tujuan agar siswa terampil membaca serta mengembangkan pengetahuan bahasa dan keterampilan berbahasa guna menghadapi kelas berikutnya. Siswa yang tidak terampil membaca dengan baik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa menjadi kurang termotivasi untuk belajar, tidak aktif, dan lebih cenderung untuk bermain di kelas. Apabila hal ini dibiarkan dampaknya anak akan mengalami kesulitan dalam pembelajaran di kelas selanjutnya. Bila masalah ini tidak segera ditangani maka anak akan kesulitan dalam memahami sumber belajar yang berupa tulisan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan khususnya pada mata pelajaran muatan bahasa Indonesia, sangatlah diperlukan peranan guru dalam pembelajaran. Salah satu peranan guru tersebut antara lain dengan menggunakan berbagai media pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan salah satu dari komponen integral dalam sistem pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) ke penerima (murid), sehingga dengan media pembelajaran dapat melengkapi, memelihara dan bahkan meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran yang berlangsung, meningkatkan hasil belajar, meningkatkan aktifitas siswa, serta meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Ditinjau dari arti kata media adalah kata jamak dari medium yang berarti perantara atau pengantar terjadinya komunikasi. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai pembelajaran tertentu (Ibrahim dkk, 2006).
Media berfungsi untuk tujuan intruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam mental maupun dalam bentuk aktifitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Levie dan Lentz dalam Arsyad (2004) mengemukakan 4 fungsi media pembelajaran khususnya media visual, yaitu : (1) fungsi atensi yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran, (2) fungsi afektif terlihat dari kesenangan siswa saat belajar, (3) fungsi kognitif yaitu untuk memahami dan mengingat informasi, (4) fungsi kompensatoris yaitu untuk mengorganisasikan informasi dan mengingatnya kembali.
Penggunaan media pembelajaran memberikan banyak manfaat asalkan guru dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru dan siswa merupakan elemen paling penting dalam sistem pendidikan. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi suatu pelajaran dengan menggunakan media apa saja agar manfaat belajar dapat terealisasikan.