Pada awal Juni 2020, transisi PSBB menuju new normal diberlakukan dan sejumlah sektor mulai dibuka kembali, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kini, pemerintah juga merencanakan pembukaan sektor pendidikan. Artinya, di era new normal ini, anak-anak akan kembali belajar di sekolah.
Tidak sedikit orang tua yang merasa khawatir terkait dibukanya kembali sekolah. Hal ini berarti anak-anak akan menghabiskan waktunya di luar rumah dan berpotensi tertular virus corona. Tetapi, risiko ini bisa diminimalisir dengan persiapan yang tepat. Lalu, apa saja yang perlu disiapkan orang tua sebelum anak masuk sekolah lagi?
Masker, masker, masker
Seperti anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), untuk mencegah penyebaran COVID-19, semua orang wajib menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah. Termasuk anak-anak yang berusia di atas 2 tahun.
Sayangnya, anak-anak suka tidak betah memakai masker dalam waktu lama, apalagi seharian. Makanya, peran orang tua dan pengasuh di sini adalah memberi pengertian tentang pentingnya penggunaan masker di tempat umum.
Tidak kalah penting lagi, sebaiknya jangan paksa anak untuk memakai masker. Orang tua pun perlu memberi contoh langsung sebagai upaya pembiasaan pada si kecil. Harapannya adalah, kesadaran menggunakan masker akan tumbuh dengan sendirinya.
Ketika masuk sekolah nanti, masker menjadi alat penting yang harus disiapkan. Bawakan juga masker cadangan untuk anak selama beraktivitas di luar.
Ingatkan pentingnya cuci tangan
Gaya hidup bersih dan sehat harus dibiasakan sejak usia dini. Terlebih lagi, di masa pandemi ini. Selalu ingatkan dan beri contoh kepada anak untuk sering-sering cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, terutama sebelum dan setelah dari kamar mandi, serta makan.
Sebagai langkah antisipasi jika tidak ada air atau sabun, bawakan hand sanitizer dalam tas anak, setidaknya yang mengandung alkohol 60%.
Bawa bekal dan alat makan pribadi
Untuk menghindari pencemaran dan meminimalkan risiko penularan virus, bawa bekal makanan dan minuman dari rumah adalah salah satu cara terbaik. Selain lebih hemat juga, makanan yang dimasak di rumah terjamin kebersihannya.
Siapkan bekal makan siang dan camilan sesuai dengan pola gizi seimbang. Anda bisa membawakan mereka buah-buahan dan sayuran, daging, kacang-kacangan, serta susu. Dengan begini, anak tidak perlu jajan di sekolah.
Tekankan untuk menghindari kerumunan dan jaga jarak
Meskipun nanti sekolah akan dibuka dan anak-anak bisa bertemu temannya, sebaiknya orang tua perlu mengingatkan anak agar menghindari tempat ramai. Berikan pengertian pada mereka bahwa saat ini berkumpul bersama teman-temannya belum aman dan berisiko terhadap penularan penyakit.
Penggunaan masker tidak menjamin anak terhindar dari risiko Covid-19. Karena masker tidak melindungi mata dan droplet masih berpotensi mengenai wajah anak, menjaga jarak dengan orang lain, setidaknya 6 kaki atau sekitar 2 meter, akan membantu meminimalisir potensi terinfeksi virus.
Ingatkan juga kepada anak, di masa new normal ini sebisa mungkin tidak menyentuh benda-benda di sekolah, misalnya pegangan tangga atau tiang bendera. Kalau terpaksa memegangnya, segera cuci tangan.
Orang tua tidak usah stres
Kondisi pandemi yang merusak rutinitas manusia memang bisa membuat panik dan takut. Mengingat di era new normal ini anak akan kembali belajar di sekolah. Tetapi, ingatlah bahwa anak-anak adalah pengamat. Mereka akan menirukan reaksi dan perilaku orang-orang di sekitarnya.
Jika anak mendapati orang tuanya stres, mereka bisa tidak nyaman bahkan ikut merasa cemas. Oleh karena itu, hendaknya orang tua berhati-hati dalam berucap dan usahakan mengontrol emosinya di depan anak.
Konsumsi suplemen dan vitamin
Persiapan yang tidak kalah penting juga adalah meningkatkan daya tahan tubuh dengan memenuhi asupan nutrisi dan gizi seimbang.
“Tubuh kita tidak bisa menghasilkan vitamin C, tetapi vitamin ini dibutuhkan untuk fungsi kekebalan tubuh, struktur tulang, penyerapan zat besi, dan kulit yang sehat. Supaya mendapatkan manfaat sistem imun dari vitamin C, kita harus mengkonsumsinya setiap hari, dan tidak hanya pada saat sakit saja.” kata dr. Irma Lidia, tim dokter Jovee.
Selain dari makanan, tidak ada salahnya memberikan anak suplemen vitamin tambahan, terutama vitamin C. Vitamin C mengandung antioksidan tinggi dan bisa membantu meningkatkan sistem imun anak.
Perlu diingat bahwa suplemen ini bersifat pelengkap dan tidak menggantikan obat-obatan serta makanan sehari-hari. Penggunaannya juga perlu dikonsultasikan lebih dulu kepada dokter atau nutrisionis.